Apa kolesterol itu sebenarnya ?

Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.

Lemak merupakan salah satu sumber energi yang memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi, sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam tubuh. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Tetapi bila kolesterol dalam tubuh berlebih akan tertimbun didalam dinding pembuluh darah dan menimbulkan suatu kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Tetapi ia bisa meningkat jumlahnya karena makanan ekstern yang berasal dari lemak hewani, telur dan yang disebut sebagai makanan sampah (junkfood).


Apa yang terjadi dalam tubuh ?
Unsur-unsur lemak dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Hanya seperempat dari kolesterol yang terkandung dalam darah berasal langsung dari saluran pencernaan yang diserap dari makanan, sisanya merupakan hasil produksi tubuh sendiri oleh sel-sel hati.

Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah. Kolesterol dan unsur lemak lain tidak larut dalam darah. Agar dapat diangkut dalam aliran darah, kolesterol bersama dengan lemak-lemak lain (trigliserida dan fosfolipid) harus berikatan dengan protein untuk membentuk senyawa yang larut dan disebut dengan lipoprotein.

Kilomikron merupakan liprotein yang mengangkut lemak menuju ke hati. Dalam hati, ikatan lemak tersebut akan diuraikan sehingga terbentuk kembali keempat unsur lemak tersebut, dan asam lemak yang terbentuk akan dipakai sebagai sumber energi atau bila jumlahnya berlebih akan disimpan dalam jaringan lemak. Bila asupan kolesterol tidak mencukupi, sel hati akan memproduksinya. Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL ( Low Density Lipoprotein ) untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan termasuk ke sel otot jantung, otak dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL ( High Density Lipoprotein ) untuk dibawa kehati yang selanjutnya akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kandung empedu sebagai asam ( cairan ) empedu.

LDL mengandung lebih banyak lemak daripada LDL sehingga ia akan mengambang di dlam darah. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). LDL dianggap sebagai lemak yang "jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Sebaliknya HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya ia membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). HDL ini mempunyai kandungan lemak lebih sedikit dan mempunyai kepadatan tinggi atau lebih berat.

Bagaimana kolesterol menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah?

Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. Selanjutnya, LDL akan menembus dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Makin kecil ukuran LDL atau makin tinggi kepadatannya makin mudah pula LDL tersebut menyusup ke dalam Iintima. LDL demikian disebut LDL kecil padat.

LDL yang telah menyusup ke dalam intima akan mengalami oksidasi tahap pertama sehingga terbentuk LDL yang teroksidasi. LDL-teroksidasi akan memacu terbentuknya zat yang dpat melekatkan dan menarik monosit (salah satu jenis sel darah putih) menembus lapisan endotel dan masuk ke dalam intima
disamping itu LDL-teroksidasi juga menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah masuk ke dalam intima menjadi makrofag.

Sementara itu LDL-teroksidasi akan mengalami oksidasi tahap kedua menjadi LDL yang teroksidasi sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa yang terbentuk akan saling berikatan membentuk gumpalan yang makin lama makin besar sehingga membentuk benjolan yang mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah.

Keadaan ini akan semakin memburuk karena LDL akan teroksidasi sempurna juga merangsang sel-sel otot pada lapisan pembuluh darah yang lebih dalam (media) untuk masuk ke lapisan intima dan kemudian akan membelah-belah diri sehingga jumlahnya semakin banyak.

Uraian tersebut diatas menunjukan bahwa terjadinya sumbatan pada pembuluh darah tidak semudah yang kita bayangkan. Kadar kolesterol yang tinggi perlu diwaspadai karena merupakan cikal bakal proses penyumbatan pembuluh darah, terlebih lagi bila yang meninggi adalah kadar kolesterol LDL, yang kita kenal sebagai lemak "jahat". Kalau kita lihat mekanisme pembentukan sumbatan pembuluh darah diatas, LDL semakin berbahaya bila mempunyai ukuran kecil dengan kepadatan tinggi atau yang kita kenal sebagai LDL-kecil-padat.

Beberapa pertanyaan seputar kolesterol.

Berapakah kadar kolesterol darah yang normal ?
o Kolesterol total < 200 mg/dl
o Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dl
o Kolesterol LDL < 150 mg/dl
o Trigliserida < 200 mg/dl
o Ratio kolesterol total : kolesterol HDL < 5

Apa yang menyebabkan meningkatkan KOLESTEROL di dalam darah ?
1. Faktor genetik
Tubuh terlalu banyak memproduksi kolesterol. Seperti kita ketahui
80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi oleh tubuh sendiri.
Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak
dibandingkan yang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan.
Pada orang ini meskipun hanya sedikit saja mengkonsumsi makanan
yang mengandung kolesterol atau lemak jenuh, tetapi tubuh tetap
saja memproduksi kolesterol lebih banyak.
2. Faktor makanan
Dari beberapa faktor makanan, asupan lemak merupakan hal yang
sangat penting untuk diperhatikan. Lemak merupakan bahan makanan
yang sangat penting, bila kita tidak makan lemak yang cukup maka
tenaga kita akan berkurang, tetapi bila kita makan lemak yang
berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Seperti
diketahui lemak dalam makanan dapat berasal dari daging-dagingan,
tetapi di Indonesia sumber asupan jenis lemak dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
o Lemak jenuh berasal dari daging, minyak kelapa.
o Lemak tidak jenuh terdiri dari : asam lemak omega 3, asam lemak
omega 6 dan asam lemak omega 9.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa :
o Lemak yang berasal dari ikan disebut omega 3 dapat mencegah
terjadinya kematian mendadak yang disebabkan oleh penyakit jantung
koroner.
o Asam lemak omega 3 dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan
meningkatkan kadar HDL kolesterol serta menurunkan risiko
terjadinya bekuan dalam pembuluh darah.
o Asam lemak omega 6 yang berasal dari sayuran diduga juga dapat
mencegah penyakit jantung koroner.
o Asam lemak omega 9 dikenal sebagai minyak zaitun, juga ditemukan
dalam minyak goreng kelapa sawit yang telah mengalami proses
khusus. Asam lemak omega 9 ini dapat menyebabkan peningkatan kadar
HDL kolesterol.
o Pada sebagian besar kasus, kolesterol berasal dari makanan yang
dimakan yaitu makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging
hewan dan minyak kelapa.
o Lemak tidak jenuh yang terdapat pada minyak goreng apabila
digunakan untuk menggoreng dengan pemanasan yang tinggi akan dapat
merubah struktur kimianya sehingga dapat berakibat negatif.

Bagaimana menjaga agar kadar kolesterol darah tetap normal ?
1.Mengkonsumsi makanan seimbang sesuai dengan kebutuhan :
o Makanan seimbang adalah makanan yang terdiri dari :
- 60 % kalori berasal dari karbohidrat
- 15 % kalori berasal dari protein
- 25 % kalori berasal dari lemak
- kalori dari lemak jenuh tidak boleh lebih dari 10 %
o Kelebihan kalori dapat diakibatkan dari asupan yang berlebih
(makan banyak) atau penggunaan energi yang sedikit (kurang
aktivitas).
o Kelebihan kalori terutama yang berasal dari karbohidrat dapat
menyebabkan peningkatan kadar trigliserida.
- Contoh makanan yang mengandung karbohidrat tinggi yaitu nasi,
kue, snack, mie, roti dsb.
- Contoh makanan yang mengandung protein hewani tinggi yaitu
daging, ikan, udang, putih telur.
- Contoh makanan yang mengandung protein nabati tinggi yaitu
tahu, tempe, kacang-kacangan.

2. Menurunkan asupan lemak jenuh.
- Lemak jenuh terutama berasal dari minyak kelapa, santan dan
semua minyak lain seperti minyak jagung, minyak kedele dll yang
mendapat pemanasan tinggi atau dipanaskan berulang-ulang.
- Kelebihan lemak jenuh akan menyebabkan peningkatan kadar LDL
kolesterol.
3. Menjaga agar asupan lemak jenuh tetap baik secara kuantitas maupun
kualitas.
- Minyak tidak jenuh terutama didapatkan pada ikan laut serta
minyak sayur dan minyak zaitun yang tidak dipanaskan dengan
pemanasan tinggi atau tidak dipanaskan secara berulang-ulang.
- Asupan lemak tidak jenuh ini akan dapat meningkatkan kadar
kolesterol HDL, dan mencegah terbentuknya endapan pada pembuluh
darah.
4. Menurunkan asupan kolesterol
- Kolesterol terutama banyak ditemukan pada lemak dari hewan,
jeroan, kuning telur, serta “seafood” (kecuali ikan).
5. Mengkonsumsi lebih banyak serat dalam menu makanan sehari-hari.
- Serat banyak ditemukan pada buah- buahan (misalnya apel, pir
yang dimakan dengan kulitnya) dan sayur-sayuran.
- Serat yang dianjurkan adalah sebesar 25 – 40 gr/hari, setara
dengan 6 buah apel merah dengan kulit atau 6 mangkuk sayuran.
- Serat berfungsi untuk mengikat lemak yang berasal dari makanan
dalam proses pencernaan, sehingga mencegah peningkatan kadar LDL
kolesterol.
6. Merubah cara memasak
- Sebaiknya memasak makanan bukan dengan menggoreng tetapi dengan
merebus, mengukus atau membakar tanpa minyak atau mentega.
- Minyak goreng dari asam lemak tidak jenuh sebaiknya bukan
digunakan untuk menggoreng tetapi digunakan untuk minyak salad,
sehingga mempunyai efek positif terhadap peningkatan kadar HDL
kolesterol maupun pencegahan terjadinya endapan pada pembuluh
darah.
7. Melakukan aktifitas fisik dengan teratur.
- Dianjurkan untuk melakukan olah raga yang bersifat aerobik
(jalan cepat, lari-lari kecil, sepeda, renang dll.) secara
teratur 3 – 5 kali setiap minggu, selama 30 – 60 menit/hari,
dengan nadi selama melakukan olah raga sebesar 70 – 80 % (220 –
umur).
- Olah raga yang teratur akan membantu meningkatkan kadar
kolesterol HDL.
- Bila melakukan olah raga jalan, lari-lari kecil sebaiknya
menggunakan sepatu olah raga yang sesuai untuk mencegah cedera
sendi.

Ayo Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Mengenai Saya

Saya bukan siapa-siapa hanya sekedar orang yang ingin berbagi ilmu.

Translate this blog with

Link Exchange

Followers

Play list

Discover the playlist Classical Music of felix9876
Free Earth MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com
blogarama - the blog directory
Add to Technorati Favorites
Directory of Science Blogs

Rate Me on BlogHop.com!
the best pretty good okay pretty bad the worst help?

100 Blog Indonesia Terbaik
Diberdayakan oleh Blogger.

Back Link

Free Automatic Backlink