Anak-anak yang lahir dari Ibu yang memiliki penyakit diabetes memungkinkan terjadinya kesulitan membangun bahasa pada anak. Begitulah hasil penelitian yang diketuai oleh Profesor Ginette Dionne dari Universitas Laval sekolah psikologi. Rincian penemuan ini diterbitkan dalam isu terbaru dari jurnal ilmiah Pediatrics.

Hasil menunjukan bahwa anak yang lahir dari orang tua dengan 'gestational diabetes' memiliki skor paling rendah dalam tata bahasa dan kosakata dibandingkan anak yang lahir dari ibu yang sehat. Perbedaan diantara keduanya kemungkinan disebabkan oleh efek 'gestational diabetes' dalam perkembangan otak bayi. Hasil pembelajaran menunjukan bahwa hal ini terus berlangsung bahkan ketika anak mulai bersekolah. Hasil pembelajaran ini mengisolasi faktor 'gestational diabetes' dari faktor lain yang mungkin ada seperti faktor sosial ekonomi, alkohol dan pengkonsumsian tobako.

Studi menunjukan bahwa dampak dari kehamilan yang berhubungan dengan diabetes dalam perkembangan bahasa tak dapat dielakan, sekalipun anak dari ibu yang berpendidikan tampak tidak terlalu berpengaruh.

Hasil ini mungkin disebabkan oleh lingkungan yang lebih mendukung dimana anak mendapat pendidikan yang baik dari orang tua dan dapat juga disebabkan oleh gen. Kedua faktor ini untuk sementara tidak dapat di isolasi tetapi studi berikutnya seharusnya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas.

Sekitar 2% dan 14% dari anak-anak yang lahir dari ibu yang menderita diabetes. Masalah dalam pengembangan bahasa ini juga menyertakan Umur sang Ibu dan berat badan. Ibu yang memiliki anak di usia lanjut dan kegemukan meningkatkan resiko 'gestational diabetes' dan hal ini perlu diperhitungkan dalam resiko gangguan bahasa bayi.