Apa pula ini? Mungkin itu yang muncul di benak ketika membaca judul ini. Namun sebagian mungkin sudah bisa menebak, mengingat posting yang ada di blog ini sebagian besar berhubungan dengan penyakit.

Semua di antara kita, saya rasa mengenal kata jerawat. Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Tapi tahukah anda bahwa ada satu jenis acne yang penampakannya berbeda dari jerawat biasa, penyebab timbulnya juga cukup berbeda dengan jerawat biasa, dan kebanyakan hanya muncul pada usia sekitar pertengahan, yaitu Acne Rosacea.

Rosacea adalah penyakit kronis yang menimpa lebih dari 16 juta warga Amerika Utara. Rosacea paling sering ditemukan pada orang dewasa antara usia 30 tahun hingga 65 tahun tetapi rosacea juga dapat menimpa anak-anak.

Rosacea adalah peradangan kronis terutama di kulit wajah seperti pipi, dagu, dahi, dan hidung, tetapi dapat muncul pada telinga, leher, dada dan kepala. Kalau melihat dari penjelasan di atas jelas bahwa yang biasa memperoleh rosacea adalah orang dewasa,terutama perempuan.

Rosacea biasa ditandai dengan wajah yang bengkak dan merah, dengan bintil-bintil merah menandakan adanya pembuluh darah yang pecah, kulit wajah mudah memerah, kekeringan kulit wajah yang berlebihan dan iritasi di sekitar hidung dan pipi.

Hidung yang besar dan me- rah serta pipi yang bersemu merah yang sering terlihat pada pria dewasa yang ketergantungan alkohol sering kali merupakan Acne Rosacea. Alkohol memang salah satu dari sekian banyak penyebab Acne jenis ini.

Seiring waktu,kulit pun menjadi lebih kemerahan dan kondisi kulit menjadi kasar. Kegagalan untuk mencari pengobatan bagi rosacea dapat menghasilkan gundukan jerawat dan bahkan dapat berkembang. Dalam kasus yang parah hidung bengkak.

Sekalipun tidak di pengaruhi hormon, tapi wanita yang memasuki masa menopause bisa tiba-tiba men- derita Acne Rosacea akibat pelebaran pembuluh vena di wajah yang lazim muncul pada masa menopause.Pada kondisi ini, sebaiknya penderita menghindari kopi, alkohol, makanan pedas dan minuman panas.

Penyebab lainnya adalah rendahnya kadar asam lambung. Umumnya para penderita Acne Rosacea mengalami hipokloridria, yang berarti tubuhnya memproduksi sedikit asam lambung. Asam lambung memegang peranan penting dalam fungsi pencernaan. Salah satu hal yang dapat di lakukan untuk mengakali hal ini adalah dengan memakan sayuran pahit seperti paria dan daun pepaya rebus. Rasa pahit akan meningkatkan asam lambung dan sekresi enzim pencernaan.

Kadang-kadang intoleransi terhadap jenis makanan tertentu juga bisa menjadi faktor pemicu Acne Rosacea. Kecemasan dan depresi juga bisa menekan kadar keasaman lambung, jadi pengobatannya bisa jadi membutuhkan ramuan-ramuan yang bersifat relaksan. Vitamin B dapat membantu menjaga keseimbangan sistem syaraf dan vitamin B kompleks potensi tinggi juga dapat membantu penyembuhan Rosacea.

Ada empat tahap umum rosacea yang diakui. Tahap I dapat dijelaskan sebagai pre-rosacea. Tahap ini ditandai dengan kemerahan yang muncul berkali-kali, terutama pada orang-orang dengan riwayat penyakit rosacea dalam keluarganya. Gejala kemerahan pada rosacea dapat muncul sejak masa kanak-kanak, walaupun onset umur yang khas untuk rosacea adalah 30 sampai 60 tahun. Frekuensi terjadinya kemerahan pada wajah atau keluhan mengenai terbakar, kemerahan, dan rasa menyengat mungkin meningkat saat penggunaan produk-produk perawatan kulit yang umum atau pengobatan antijerawat. Tahap II rosacea adalah tahap vaskuler. Pada tahap ini dalam perjalanan penyakitnya, tampak eritema yang tidak tetap di daerah tengah wajah, dan juga telangiektasi yang tipis. Pada tahap III rosacea, kemerahan pada wajah menjadi lebih dalam dan permanen. Telangiektasi meningkat, serta papul dan pustul mulai muncul. Selama tahap ini, perubahan pada mata, seperti conjunctivitisdan blepharitis, dapat terjadi. Edema dapat timbul di daerah di atas lipatan nasolabial. Pada tahap IV, peradangan pada kulit dan mata berlanjut dan meningkat. Peradangan pada mata dapat berlanjut menjadi keratitis dan mengakibatkan kehilangan penglihatan. Telangiektasi yang banyak dapat ditemukan di daerah sekitar hidung. Dalam hal ini fibroplasia dan hiperplasia kelenjar sebasea pada kulit mengakibatkan pembesaran hidung yang dikenal sebagai rhynophyma.

Langkah pertama yang paling penting dalam pengobatan Rosasea adalah menghilangkan factor pencetusnya. Adapun factor pencetusnya adalah paparan dan situasi, yang dapat menyebabkan kemerahan dan perubahan kulit. Namun, factor yang paling penting adalah paparan sinar matahari. Pasien Rosasea dianjurkan harus memakai sun block ketike berada di luar ruangan. Stress, lewat aktivasi saraf otonom juga dapat memperberat kemerahan pada kulit. Mengkonsumsi alkohol, meskipun bukan salah satu penyebab, dapat merangsang kondisi ini melalui vasodilatasi peripheral. Makanan pedas juga dapat merangsang gejala Rosasea dengan stimulasi saraf otonom. Terakhir, penggunaan pembersih wajah, lotion, dan kosmetik yang tidak menyebabkan iritasi, hidroalergenik, dan komedo.

Rosasea harus ditangani sedini mungkin setelah manifestasi gejala timbul untuk mencegah terjadinya edema dan fibrosis irreversible. Dulu antibiotik dipertimbangkan sebagai pilihan pertama pengobatan, meskipun keberhasilannya pada efek anti inflamasilebih utama dibandingkan sebagai anti mikroba. Metrodinazole topikal, dimana efektif untuk Rosasea stadium 1 dan 2 dan mencegah toksisitas dari pengobatan sistemik. Dipertimbangkan sebagai pilihan pertama pengobatan. Mitrodinazole digunakan dua kali sehari 0,75% krim dan (yang terbaru) sekali sehari formulasi 1%, tidak ada perbedaan yang berarti dalam keefesienan yang ditemukan antara penggunaan sekali 1% krim dengan dua kali 0,75% krim, sulfacetamid lotion juga dapat digantikan dengan metrodinazole pada pasien tertentu, sulfacetamid lebih jarang menyebabkan iritasi dibandingkan metrodinazole.

Rosasea berespon dengan penggunaan antibiotik oral, memulai pengobatan dengan simultan oral dan terapi topikal dapat mengurangi gejala awal ynag menonjol, mencegah relaps ketika terapi oral dihentikan, dan dapat untuk kontrol jangka panjang. Terapi oral umumnya dilanjutkan sampai lesi inflamasi hilang atau selama 12 minggu setelah serangan pertama muncul. Tetracyclin adalah antibiotik oral utama yang dilanjutkan untuk terapi Rosasea, dengan dosis 1-1.5 g/dl dibagi dalam 2-4 dosis sehari. Minocycline 100 mg dua kali sehari merupakan salah satu alternatif pengobatan. Doxycyclin juga alternatif lain lain, meskipun formulasi monohycliate dalam dosis 100mg / hari lebih efektif konsisten dan sedikit memberikan efek samping terhadap lambung dan usus dibandingkan bentuk hyclate. Clarithromycin 250 – 500 mg dua kali sehari sama efektif dengan cloxycycline, tetapi dengan efek samping ringan.

Terapi saat ini

Asam azelaic terbentuk secara alami, asam dekarboksil terbentuk dari aktivitas antibakteri. Keduanya tersedia dalam bentuk krim 20% dan pada umumnya digunakan sebagai terapi alternatif dari acne vulgaris. Pada tahun 1999 Maddin membandingkan pemberian asam azelaic dengan krim metronidazol topikal 0,75% dalam pemakaian sekali sehari sebagai terapi dari papulopustular rosacea. Maddin menyimpulkan bahwa kedua obat itu yang paling efektiv dalam mengurangi tingkat lesi inflamasi serta segala tanda dan gejala dari rosacea. Ketika penelitian kedokteran menilai dari keseluruhan kemajuan yang ada, disadari asam azelaic lebih efektiv. Pasien yang dilibatkan dalam penelitian juga lebih memilih asam azelaic.

Asam retinoid topikal telah menunjukkan lebih efektif mengatasi rosacea dalam hal vaskularisasi. Kelemahan dari terapi asam retinoid diantaranya ke-efektivan yang cukup lama, kulit kering, eritema, rasa terbakar, dan rasa tersengat. Retinaldehid adalah intermediet (hasil tengah) dalam metabolisme alami dari retinoid (diantara retinal dan asam retinoic), dan pada umumnya ditoleransi baik selama terapi asam retinoid sedang bekerja. Pemberian dalam sehari krim retinaldehid 0,05% selama 6 bulan memberikan hasil yang positif dan signifikan pada 75% dari pasien yang diterapi. Secara spesifik, hasil lebih diperoleh dari penderita eritema dan telangiektasis (komponen vaskular dari rosacea).

Vitamin C topikal baru-baru ini diteliti dan dipersiapkan untuk mengurangi eritema pada penderita rosacea. Obat kosmetik sehari-hari yang mengandung 5% vitamin C (L-ascorbic acid) digunakan dalam penelitian observer-blinded (peninjauan kebutaan) dan placebo-controlled (pengendalian placebo). Sembilan dari 12 peserta mengalami kemajuan objektif dan subjektif pada eritema mereka. Disimpulkan bahwa produksi radikal bebas memegang peranan penting dalam reaksi inflamasi dari rosacea, dan antioksidan dari L-ascorbic acid diperkirakan dapat mengatasi dampak ini. Hal ini dapat dijadikan langkah awal yang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut yang lebih besar.

Pengobatan untuk penyakit yang lebih berat.

Rosasea recalcitrant dapat merespon terapi isotretinoin oral. Penelitian terbaru mengatakan bahwa terdapat 22 pasien dengan rosasea ringan sampai sedang dengan menjalani pengobatan 9 minggu dapat mengurangi eritema, papul, dan talengiektasis. Isotretinoin dapat mengurangi ukuran dari kelenjar sebasea serta melisiskan keratin. Kasus-kasus rosasea recalcitrant telah berhasil diobati dengan isotretinoin dengan dosis 0,5 mg/kg/hari. Isostretinoin juga mempunyai efek samping yang berbahaya, yang paling banyak tercatat adalah obat ini potensial teratogenik. Pasien wanita pada masa kehamilan sebaiknya disarankan mengontrol usia kehamilannya. Rosasea tingkat IV yang melibatkan perubahan fibrotik seperti rhinofima tidak dapat merespon terapi medis. Pada saat itu, pasien seharusnya dianjurkan untuk melakukan bedah kosmetik seperti pembedahan dan terapi laser.

Di populasi US, rosasea merupakan penyakit umum yang cukup berkembang. Meskipun rosasea hanya memberikan sedikit dampak fisik, tetapi perubahan yang terjadi sering menimbulkan stress psikososial. Walaupun penyebab pasti dari rosasea belum diketahui, tetapi tanda dan gejalanya serta progresivitasnya bisa dihilangkan dengan pemeriksaan dini.


Diambil dari berbagai sumber dengan perubahan.

1 comments:

Ayo Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Mengenai Saya

Saya bukan siapa-siapa hanya sekedar orang yang ingin berbagi ilmu.

Translate this blog with

Link Exchange

Followers

Play list

Discover the playlist Classical Music of felix9876
Free Earth MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com
blogarama - the blog directory
Add to Technorati Favorites
Directory of Science Blogs

Rate Me on BlogHop.com!
the best pretty good okay pretty bad the worst help?

100 Blog Indonesia Terbaik
Diberdayakan oleh Blogger.

Back Link

Free Automatic Backlink