Meningkatnya pemanasan global yang memicu perubahan iklim terjadi akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan manusia. Beberapa kegiatan yang mengemisikan gas rumah kaca antara lain berasal dari penggunaan bahan bakar fosil, pengelolaan hutan, pertanian, dan produk samping atau limbah dari kegiatan industri manufaktur dan migas. Disamping itu GRK juga dihasilkan dari beberapa kegiatan alamiah seperti proses pembusukan bahan organik di alam, gunung meletus dan juga kegiatan pengelolaan limbah secara biologi (proses aerobik dan anaerobik). Gas gas yang termasuk sebagai GRK dan memiliki potensi menyebabkan pemanasan global antara lain karbon dioksida (CO2), methane (CH4), nitrous oksida (N2O), hidrofluoro karbon (HFCs), perfluoro karbon (PFCs), dan sulfur heksafluorida (SF6).



Sektor kegiatan MIGAS tidak terlepas dari proses kegiatan yang menghasilkan gas rumah kaca. Mulai dari tahap kegiatan eksplorasi, eksploitasi sampai tahap pengolahannya, gas rumah kaca teremisikan ke udara tanpa bisa dihindarkan. Limbah sludge oil yang dihasilkannya mengandung Total Petroleum Hidrocarbon (TPH) yang tinggi yang apabila tidak dimanfaatkan akan menghasilkan emisi methan dan CO2 ke udara. Begitu pula dengan gas flare yang terbuang ke udara akan menambah konsentrasi gas rumah kaca di udara. Pada awalnya teremisikannya GRK dari gas flare dan limbah sludge belum menjadi perhatian penting bagi kegiatan MIGAS dan hal ini berlangsung selama puluhan tahun. Hal ini dikarenakan nilai ekonomi dari gas yang terbuang masih sangat relatif kecil dibanding dengan nilai produksi migas yang dihasilkannya. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan dan dampak yang disebabkanya maka opsi pengurangan emisi ke udara menjadi hal yang penting. Beberapa opsi yang mungkin dilaksanakan dalam pengurangan emisi antara lain pemanfaatan gas flare dan penyuntikan kembali sludge ke dalam sumur minyak.



Secara ekonomi, pemanfaatan gas yang terbuang tersebut kurang menarik untuk investasi, namun dilihat secara lingkungan, gas yang terbuang tersebut apabila tidak dikelola akan memberikan dampak yang cukup besar terhadap pemanasan global. Maka untuk mendorong kegiatan pengurangan emisi semacam ini dibutuhkan kegiatan proyek yang dapat memberikan keuntungan tambahan secara ekonomi, dimana salah satunya adalah adanya insentif dari proyek Clean Development Mechanism (CDM).



CDM atau Mekanisme Pembangunan Bersih merupakan salah satu instrumen dalam memperlambat terjadinya perubahan iklim lebih lanjut (mitigasi perubahan iklim). Keberadaan Proyek CDM diharapkan dapat mendorong terjadinya pengurangan emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu sektor kegiatan usaha dan atau terjadinya penyerapan CO2 dari atmosfer. Proyek CDM juga membantu negara maju untuk mencapai target pengurangan emisinya dengan cara mengambil kredit dari pengurangan emisi yang dihasilkan dari proyek CDM yang dilakukan di negara berkembang.



Kebanyakan teknologi proses yang digunakan di negara maju sudah memiliki teknologi yang lebih efisien dibandingkan teknologi proses yang ada di negara berkembang. Hal ini menjadi kendala bagi negara maju untuk dapat mencapai target penurunan emisi yang diwajibkan terhadapnya. Oleh karena itu melaluli proyek CDM ini, Negara maju dimungkinkan melakukan kegiatan penurunan emisinya di Negara berkembang. Negara maju memiliki potensi untuk mendapatkan Certified Emission Reduction (CER) dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan jika kegiatan pengurangan emisi dilakukan di dalam negeri mereka. Di lain pihak Negara berkembang memperoleh keuntungan finansial dari hasil penjualan CER, teknologi ramah lingkungan, dan ilmu pengetahuan baru, yang kesemuanya dapat menuju pada pembangunan yang berkelanjutan.



Indonesia diproyeksikan memiliki potensi CDM untuk tahun 2008-2012 adalah 24 juta ton CO2e/tahun dari sector energi; 23 juta ton CO2e/tahun dari sector kehutanan, volume total selama periode 2008-2012: 125-300 juta ton CO2e. Secara finansial, proyeksi keuntungan pada periode komitmen pertama yang dapat diperoleh dari CDM (berdasarkan harga internasional US$ 1.5-5.5 per t CO2e) adalah sebesar US .5-126 juta. (Sumber: KLH, 2007)



Suatu kegiatan pengurangan emisi atau proyek penyerapan karbon hanya akan layak untuk masuk sebagai proyek CDM apabila termasuk kategori additionality, yaitu dimana salah satu kriterianya adalah suatu proyek yang hanya akan cukup menguntungkan/menarik secara ekonomis apabila ada tambahan insentif dari proyek CDM (masuk proyek CDM). Disamping itu proyek CDM harus dapat mengarah kepada keuntungan yang nyata, terukur dan berjangka panjang yang terkait dengan kegiatan mitigasi perubahan iklim.



Salah satu limbah yang dihasilkan kegiatan MIGAS yang memungkinkan untuk dijadikan proyek CDM adalah pemanfaatan gas flare. Gas flare ini termasuk jenis GRK dan umumnya mengandung methane, karbon dioksida dll. Gas flare biasanya sengaja dibuang untuk membuang gas-gas yang tidak diinginkan.. Gas flare yang dilepaskan ke udara ini akan bersifat terus-menerus dan memberikan dampak yang signifikan terhadap pemanasan global.



Beberapa kegiatan pemanfaatan limbah yang saat ini diajukan untuk masuk dalam proyek CDM antara lain pemanfaatan cangkang kernel sebagai bahan bakar pada industri semen, pemanfaatan tandan buah kosong dan limbah cair dari industri kelapa sawit untuk pembuatan komposting, dan pemanfaatan gas flare di sektor kegiatan MIGAS.



Pengembang yang akan menjadikan pemanfaatan limbahnya sebagai proyek CDM terlebih dahulu harus membuat Project Idea Note (PIN) dan Project Design Documen (PDD) yang kemudian diajukan dan dinilai oleh Designated National Authority (DNA) dan kemudian oleh Designated Operational Entities (DOE). Di Indonesia, Badan yang berperan sebagai ketua DNA adalah Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Dari Berbagai sumber.

Ayo Berlangganan

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

Mengenai Saya

Saya bukan siapa-siapa hanya sekedar orang yang ingin berbagi ilmu.

Translate this blog with

Link Exchange

Followers

Play list

Discover the playlist Classical Music of felix9876
Free Earth MySpace Cursors at www.totallyfreecursors.com
blogarama - the blog directory
Add to Technorati Favorites
Directory of Science Blogs

Rate Me on BlogHop.com!
the best pretty good okay pretty bad the worst help?

100 Blog Indonesia Terbaik
Diberdayakan oleh Blogger.

Back Link

Free Automatic Backlink